Gejala Gangguan Kepribadian Paranoid
Gejala Gangguan Kepribadian Paranoid – Manusia pasti pernah memiliki rasa takut dan curiga terhadap orang lain. Namun, kecurigaan atau ketakutan yang berlebihan dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Kondisi ini dikenal sebagai gangguan kepribadian paranoid.
Menjadi sensitif, curiga, dan tidak percaya pada siapa pun dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Tak heran jika orang yang memiliki gangguan kepribadian paranoid merasa sulit untuk berinteraksi atau dekat dengan orang lain.
Bagaimana kondisi gangguan kepribadian paranoid, apa saja gejala gangguan kepribadian paranoid, bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan penderitanya, dan apakah bisa disembuhkan? Simak ulasan berikut ini, ya!
1. Kecurigaan yang berlebihan
Paranoid adalah jenis gangguan kepribadian eksentrik. Artinya, perilaku penderita terlihat aneh, mencolok, atau tidak biasa bagi orang lain di sekitarnya. Orang dengan PPD sangat curiga terhadap orang lain, bahkan ketika tidak ada alasan untuk mencurigai mereka. Mereka tidak mempercayai siapa pun dan percaya bahwa orang lain ingin menyakiti mereka.
2. Jangan percaya orang lain
Orang dengan PPD sangat sulit mempercayai orang lain. Mereka yang memiliki PPD akan keras kepala. Kondisi medis lain yang mungkin dialami penderita juga dapat memengaruhi PPD. Misalnya, depresi dan kecemasan dapat mengubah suasana hati atau mood Anda. Perubahan mood akan membuat penderitanya merasa terasing dan takut dengan sekitarnya.
Beberapa tanda atau gejala lain dari gangguan kepribadian paranoid meliputi:
- Percaya bahwa orang lain memiliki motif tersembunyi dan ingin menyakiti mereka.
- Meragukan kesetiaan orang lain.
- Menjadi terlalu sensitif terhadap kritik.
- Memiliki masalah bekerja dengan orang lain.
- Cepat marah, bermusuhan, dan argumentatif.
- Merasa terasing dari lingkungan sosial.
- Sulit memaafkan dan cenderung menyimpan dendam.
- Memiliki kecurigaan terus-menerus, tanpa alasan, bahkan merasa pasangannya tidak setia.
- Umumnya sering dingin dan menarik diri dari hubungan dengan orang lain, mungkin menjadi mengendalikan atau cemburu.
- Kesulitan memahami masalah sendiri.
- Kesulitan bersantai.
Beberapa gejala PPD dapat terlihat mirip dengan gejala gangguan lain seperti skizofrenia dan gangguan kepribadian ambang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan oleh seorang ahli untuk diagnosis yang tepat dari gangguan ini.
3. Sulit bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
Berbagai gejala yang dialami oleh penderita PPD tentunya dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, terutama dalam beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Mereka bisa cepat marah dan memusuhi orang lain.
Perilaku curiga dan ketakutan yang berlebihan membuat penderitanya sulit menjalin hubungan baik dan juga dapat mengganggu berbagai aspek kehidupan, termasuk di rumah, sekolah dan pekerjaan.
4. Apa yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kepribadian paranoid?
PPD sering dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja awal. Gangguan ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Penyebab pasti dari PPD tidak diketahui. Namun, para ahli percaya bahwa kombinasi faktor biologis dan psikologis dapat memicunya. Gangguan kepribadian ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki keluarga atau kerabat dekat dengan skizofrenia. Selain itu, masa kanak-kanak yang suram, seperti mengalami trauma fisik dan emosional juga dapat berperan dalam perkembangan PPD.
Biasanya, mereka tidak merasa memiliki masalah. Orang dengan PPD juga jarang mencari pengobatan atas kemauan mereka sendiri, tetapi mereka mungkin melakukannya atas permintaan keluarga atau teman dekat mereka. Sifat curiga orang lain, termasuk dokter, dapat mempengaruhi pengobatan mereka.
Apa itu Rehabilitasi Narkoba?
Rehabilitasi Narkoba merupakan salah satu cara untuk memulihkan pengguna agar terbebas dari Narkoba. Memang, proses rehabilitasi ini memakan waktu lama. Apalagi jika pasien sudah kecanduan narkoba dalam waktu lama.
Demikian pembahasan mengenai gejala gangguan kepribadian paranoid, semoga artikel ini bermanfaat.